Author's Note

Storial Tutup & Baca Webtoon Lagi

Sebenernya judul di atas nggak saling berhubungan, tapi bisa bikin seolah-olah gara-gara Storial tutup, aku jadi baca Webtoon. Padahal nggak gitu, hehehe.

Jadi, beberapa hari yg lalu, aku kaget banget pas buka Instagram dan ngeliat post Storial yg ini.

Continue reading “Storial Tutup & Baca Webtoon Lagi”
Author's Note

Mencoba Menulis Lagi

Hai, apa kabar? Rasanya seperti sudah berabad-abad tidak menulis di blog ini. Walau kenyataannya mungkin baru beberapa bulan.

Setelah anak pertama mencapai usia toddler dan anak kedua lahir, menulis di blog menjadi aktivitas nomor ke sekian, yang bahkan sering terlupakan begitu saja. Pagi berganti malam, hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Waktu berjalan begitu lama sekaligus begitu cepat bagi ibu rumah tangga.

Saat membuka kembali aplikasi ini pun, muncul begitu saja. Tiba-tiba lihat aplikasi Jetpack di layar hp. Tiba-tiba kepikiran, sudah lama sekali nggak nulis di blog, bahkan menengok saja tidak. Tiba-tiba kepikiran, kenapa tidak sekarang saja menulis apa pun yang saya pikirkan saat ini.

Jadi, ya seperti inilah. Yang saya pikirkan saat ini, masih adakah yang aktif di dunia blog? Di dunia tulis menulis digital, sedangkan pada saat yg sama, kebanyakan orang lebih memilih aplikasi video yg lebih mudah dinikmati dan jauh lebih menarik.

Author's Note

Setelah sekian lama tidak menulis…

Saya berusaha menulis lagi. Setelah sekian lama tidak memposting apa pun di blog ini.

Seperti yang mungkin semua orang lain alami, tahun 2020 bukan tahun yang biasa. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bagi saya, itu bukan cuma karena Corona.

Jujur saja, salah satu penyebab saya hiatus begitu lama dari aktivitas menulis di blog adalah kepercayaan diri yang runtuh. Juga perasaan sia-sia yang muncul.

“Buat apa sih capek-capek menulis di blog?”

“Buat apa sih rajin-rajin update tulisan di blog?”

Pertanyaan itu terus-menerus hadir, terutama setelah saya menyelesaikan tulisan saya, Pictures of You, di platform Storial.

Perjalanan menulis cerita itu penuh liku dan tangis. Saya hampir merasa tidak ingin menjadi penulis lagi. Tidak ingin menulis lagi.

“Untuk apa menulis?”

Itu yang selalu terngiang-ngiang di kepala saya.

Saya merasa gagal, merasa bodoh, merasa rendah diri, dan akhirnya berkubang dalam perasaan itu begitu lama.

Bahkan, saya sempat menghapus blog buku saya. Ratihcahaya.blogspot.com

Saya merasa ingin menghilang dari kehidupan dunia maya.

Saya ingin hapus akun Instagram, akun Facebook, hapus semua blog.

Menghilang sepenuhnya.

Saya nggak ingin orang lain tahu kehidupan saya yang ‘gagal’ dan ‘sia-sia’ ini.

Akan tetapi, setelah mempertimbangkan banyak hal, saya mengurungkan niat itu.

Saya ‘mengembalikan’ blog buku saya (Di Blogspot ada waktu 3 bulan untuk ‘mengembalikan’ blog yang sudah dihapus.) Saya juga kembali menulis post di blog tersebut walau hanya update buku yang dibaca dan dibeli.

Saya tetap sesekali memposting sesuatu di Instagram atau Facebook. Juga menyukai atau mengomentari postingan yang saya suka di sana.

Hampir 6 bulan, saya memilih menggunakan waktu saya untuk membaca. Kebanyakan membaca buku di Ipusnas karena timbunan buku yang belum dibaca di rumah semakin menipis. Sementara itu, buku-buku yang belum dibaca itu tidak sedang ingin saya nikmati.

Isi kantong saya tidak memungkinkan untuk membeli buku baru/bekas. Meminjam buku fisik ke perpustakaan atau teman juga tidak terlalu memungkinkan dalam kondisi sekarang.

Ipusnas sangat membantu saya. Dan setelah membaca ‘banyak’ buku. Merenung dan berpikir tentang apa yang sebenarnya saya mau. Saya memutuskan untuk berusaha menulis lagi.

Saya belum tahu akan menulis apa. Saya juga belum tahu apakah tulisan itu akan saya bagikan ke dunia luar atau tidak. Yang saya niatkan saat ini adalah saya harus menulis lagi.

Itu dulu. Itu saja.

Semoga tahun depan, saya bisa lebih baik dari tahun ini. Semoga kamu juga begitu. Aamiin.