Author's Note

Refleksi Tahun 2022 dan Memasuki Tahun 2023

Ternyata rajin nge-blog masih menjadi wacana di tahun 2022. Padahal, udah bikin rencana yang kayaknya mudah banget dikerjain. Tiap bulan nulis update kehidupan sehari-hari. Tapi, tetep aja nggak full 12 bulan.

Baiklah, memasuki tahun baru, aku selalu mengawalinya dengan pertanyaan, “Apa yang sudah kulakukan di tahun sebelumnya?”

Jadi, apa yang kulakukan di tahun 2022?

Pertanyaan ini terasa menohok sekali karena aku merasa tidak melakukan apa-apa. Yah, maksudnya yang kulakukan adalah aktivitas harian yang sangat biasa. Mengurus anak, mengurus rumah, ibadah standar, pergi mengunjungi orang tua dan mertua, serta membaca buku.

Membaca buku  menjadi satu-satunya aktivitas yang aku banggakan dan aku senangi saat ini. Karena sepertinya hanya itu kegiatan yang murah-meriah dan bisa kulakukan di sela-sela kegiatanku yang lain.

Sejak memiliki anak, apalagi memasuki usia balita seperti sekarang, smartphone adalah tempat aku membaca dan menulis. Karena alat itu benar-benar mudah ‘digapai’ saat aku senggang. Dan mudah ditinggalkan pula saat aku sibuk.

Maksudnya, kalau menulis di laptop misalnya, selain anakku ingin ikut mencet2 keyboard, kalaupun dia sedang tidur, aku harus menunggu proses booting & lain sebagainya. Kalau anakku keburu bangun, aku harus buru-buru mematikan dan menyimpannya kembali di tempat sebelum dia melihat. Dan menurutku itu proses yang cukup ribet untuk saat ini. Maka ponsel lah solusinya.

Back to refleksi tahun 2022. Apa yang sudah kulakukan tahun ini. Ada beberapa tempat baru yang kukunjungi, tapi nggak banyak juga. Terakhir, di pengujung bulan Desember, aku berkunjung ke Taman Ismail Marzuki dan perpustakaannya. It makes me want more!

Dari tahun 2020 sebenarnya aku punya rencana untuk eksplore Jakarta. Tapi tertunda karena Covid19, terus aku hamil. Dan sekarang aku hamil lagi! Yah, mungkin rencana itu harus ditunda lagi sampai nanti dua anakku udah enak diajak pergi-pergi.

Aku juga sebenernya kepengen banget jualan sesuatu. Waktu itu nyoba jualan makanan, tapi ternyata kurang berjalan. Akhirnya berhenti. Sekarang masih memikirkan jualan apa yg cocok di saat aku pegang dua anak kecil.

Well, memasuki tahun 2023, aku sendiri masih bingung ingin melakukan apa. Rasanya bisa tetap sehat dan waras saja sudah bersyukur banget. Karena Insya Allah, Maret nanti bakal ada bayi lagi. Aku bener-bener belum kebayang seperti apa pegang dua anak yang masih kecil-kecil. Makanya aku agak bingung dan sedikit pesimis mau bikin target yang muluk-muluk.

Oiya, waktu itu aku sempat nyoba bikin akun di aplikasi Lemon8. Dan berharap bisa jadi konten kreator dan menghasilkan cuan di sana, hehehe. Tapi ternyata kalau mau bermitra dgn aplikasi tersebut harus rajin posting di IG dan Tiktok. Kalau akun IG & Tiktok kita ‘memikat’ pihak Lemon8, baru kita dihubungi untuk bermitra.

Jadi, yah, intinya untuk mendapatkan sesuatu nggak ada yang instan. Harus melalui proses yg panjang dan mungkin berat dan berliku.

Sepertinya untuk tahun 2023, rencanaku kembali sama, wkwk. Back to blog, paling tidak lebih rajin dan aktif di blog bukuku.

Untuk blog ini, entahlah. Karena cuma jadi tempat curhat jadi, yah kalau ada uneg-uneg yang mau ditumpahin, paling ke sini. Itu pun belum tentu dipublish. Yang tahun kemarin aja lumayan banyak yang cuma aku jadikan konsep. Untuk saat ini, hal itu pun oke buatku, yang penting aku tetap menulis dan tersimpan dengan baik datanya.

Baiklah, harapanku tahun ini semoga aku dan keluargaku sehat dan bisa beraktivitas dengan lancar tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Semoga kamu pun begitu. Aamiin.

Leave a comment