Mendapat Inspirasi dari Blogwalking

Assalamualaikum, apa kabar?

Semoga selalu dalam keadaan sehat dan baik, ya. Kali ini saya mau sharing tentang blogwalking lagi. Dulu saya pernah cerita tentang The Joy of Blogwalking. Bahwa blogwalking adalah salah satu aktivitas nge-blog yang saya sukai karena biasanya saya mendapat banyak inspirasi dan motivasi dari kegiatan tersebut.

Kemarin saya habis blogwalking lagi dan menemukan banyak tulisan ‘berisi’ yang menyuntikkan semangat ke dalam diri saya. Salah duanya adalah tulisan Mbak Nike di situs Living Loving dan Mbak Puty di blognya.

Mbak Nike membahas tentang nge-blog dengan keras kepala alias tetap nge-blog walaupun mungkin saat ini aktivitas blogging tidak se-ngehits zaman dulu, tahun 2000an sampai awal 2010an. Sekarang orang-orang lebih suka lihat Instagram, Youtube, denger Podcast dan semacam itu.

Akan tetapi, blog juga masih dibutuhkan, lho. Sebagian orang masih suka dan masih butuh tulisan yang cukup panjang dan mendalam mengenai sesuatu. Kegiatan membaca seperti ini juga masih dibutuhkan di dunia yang serba cepat dan serba visual seperti sekarang ini.

Jadi, jangan kecil hati bagi yang tetap setia dengan blog. Isilah blogmu dengan tulisan-tulisan yang berisi, bermanfaat, dan insightful. Pasti tetap akan ada yang berkunjung dan membaca blogmu. Bagi yang menulis blog untuk sekadar suka-suka juga tetap jalanin aja kalau memang merasa nyaman menyalurkan hobi lewat tulisan.

Lanjut lagi ke tulisannya Mbak Puty yang membahas tentang proses dan progress (kemajuan).

Mungkin kita sering melihat seseorang atau sesuatu dari hasil yang paling ‘wow’-nya saja, hasil terbaik, hasil yang paling nge-trend, hasil yang paling viral, tetapi melupakan bahwa di balik itu semua ada proses panjang yang dikerjakan.

Mungkin kita juga tergoda untuk melakukan atau menciptakan hal yang hebat-hebat saja, buku best seller, konten yang viral, karya yang amat sangat dicari dan disukai, tetapi melupakan ‘pekerjaan-pekerjaan kecil’ yang membawa kita ke sana.

Contohnya, saya sendiri, deh (ini juga sebagai pengingat pribadi, ya). Sebagai penulis amatir, tentu saja saya ingin menghasilkan novel yang best seller, terpampang di jejeran rak buku, dicari-cari orang, bahkan sampai diadaptasi menjadi sebuah film. Tetapi, untuk sampai ke sana, kan, butuh proses. Dan sebenarnya, proses-lah yang penting.

Proses bagi saya berarti terus menulis, terus menulis, dan mengirimkan tulisan tersebut, entah ke penerbit atau mungkin mengunggahnya di platform menulis. Jujur saja, kadang saya juga suka merasa kecil hati kalau tulisan itu hanya dibaca sedikit orang atau mendapat penolakan. Namun, saya harus terus menulis. Tak masalah jika tulisan itu memang tidak akan pernah terbit, tidak akan pernah viral, yang penting saya tetap berproses dan memiliki progress.

Begitu juga dengan nge-blog, misalnya. Tulisan pertama yang dipost, view-nya sedikit. Ya sudah, tetap lanjut menulis dan memposting. Terus belajar bagaimana menghasilkan tulisan yang baik dan bermanfaat. Kira-kira seperti itu.

Waktu saya baca kedua tulisan tersebut, saya merasa, “Hmm, benar juga,” dan menjadi lebih bersemangat menulis, baik di blog maupun di Storial, meskipun tulisan-tulisan itu belum ‘menghasilkan’ seperti apa yang saya harapkan.

Saya harap kamu pun begitu. Apa pun yang ingin kamu capai, tetaplah berjalan menuju jalan tersebut.

Seperti kata Elizabeth Gilbert dalam bukunya Big Magic,

Karya yang kau hasilkan tidak selalu sakral hanya karena kau berpikir demikian. Yang sakral adalah waktu yang kau habiskan untuk mengerjakan proyek itu, dan apa yang kau peroleh saat mengembangkan imajinasimu, dan bagaimana hidupmu berubah dari imajinasi yang telah berkembang itu.